Nanti
Mendengar suara ibu itu seperti mendengar suara kesedihan,
kesedihan yang berhasil ia kubur dalam-dalam.
Mendengar suara ibu itu teperti mendengar harap,
Harapan yang diisyaratkan lewat milyaran doa yang tersirat.
Mendengar suara ibu itu seperti mendengar suara keteguhan,
teguh di dalam lelah yang mungkin sudah teramat sangat.
Mendengar suara ibu itu seperti mendengar kekhawatiran,
Khawatir akan banyak air mata yang riang menyusuri garis pias wajah anaknya ini.
Bu, mungkin sampai saat ini belum ada kabar gembira yang mampu mengusir sedihmu. Belum ada yang menjawab harapmu. Belum ada yang meringankan lelahmu. Tapi jangan khawatir, secepatnya akan kuberikan. Aku tahu Allah sudah berjanji untuk itu, nanti :)
Label: personal
Juli 06, 2014 @ 07.37 / 0 daisies